tag:blogger.com,1999:blog-39730917873728049192024-02-21T07:32:05.705-08:00Bambu Hiasbambu hiashttp://www.blogger.com/profile/05148633005770253486noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-3973091787372804919.post-4684791913060958552010-11-08T07:32:00.000-08:002010-11-08T07:32:22.802-08:00Akankah Bambu Punah?<div class="posttitle" style="color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><h2 style="font-family: Georgia, Verdana, Arial, serif; font-size: 1.4em; font-weight: normal; letter-spacing: 1px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 1em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br />
</h2></div><div class="entry" style="color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 1em; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 1em; padding-top: 0px;"><div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><img alt="bamboo-forest" class="aligncenter size-full wp-image-33" height="398" src="http://rh31n.blogdetik.com/files/2009/06/bamboo-forest.jpg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://rh31n.blogdetik.com/wp-content/themes/mistylook/img/shadow.gif); background-origin: initial; background-position: 100% 100%; background-repeat: no-repeat no-repeat; border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-color: rgb(238, 238, 238); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-style: none; border-top-color: rgb(238, 238, 238); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; border-width: initial; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 4px; padding-right: 10px; padding-top: 4px;" width="437" /></div><div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Diperkirakan sekitar 15 tahun hingga 20 tahu ke deapan orang Indonesia tidak akan melihat lagi pohon bambu akibat akibat eksplorasi besar-besaran tanpa disertai budidaya. Kenyataan ini, jika dibiarkan akan berpangaruh terhadap keseimbangan lingkungan.<span id="more-32" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"></span></div><div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Penelitu Lembaga Ilmu Pengetahun Indonesia (LIPI), Prof. Dr. Elizabeth A. Widjaja, mengatakan itu kepada wartawan di Bandung, Sabtu (27/6). Menurutnya, pemerintah Indonesia hingga kini belum menunjukkan kepeduliannya.</div><div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">“Buktinya, hingga saat ini pemerintah Indonesia belum memasukkan bambu ke dalam jenis tanaman yang dilindungi,” kata Elizabeth seusai bicara dalam Seminar sehari Bambu untuk Kehidupan Modern (Bamboo for Modern Life) di Saung Angklung Udjo Bandung itu. Untuk melindungi pohon bambu dari kepunahan, menurut Elizabeth, salah satunya tidak mengeksplorasi secara besar-besaran dan ada upaya pengendalian atau kuota dalam mengeksplorasinya.</div><div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">“Selain itu, juga harus ada upaya budidaya, sehingga habitatnya tetap seimbang,” kata Elizabeth, seraya menambahkan pohon ini sangat baik untuk konservasi air. Selain upaya tersebut, lanjut perempuan yang selama 33 tahun hingga sekarang eksis dalam penelitian bambu itu, harus ada kemauan pemerintah Indonesia membuat regulasi perlindungan bambu. “Bisa saja pemerintah memasukkan bambu ke dalam jenis tanaman lain yang dilindungi, lengkap dengan sanksi, sebagaimana regulasi lainnya,” katanya. Ancaman lain terhadap kepunahan bambu, sebagai pohon penahan erosi tersebut karena semakin sempitnya lahan kebun bambu akibat berubah fungsi, antara lain jadi perumahan atau industri.</div><div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Di Indonesia terdapat 160 jenis bambu, dan 88 jenis di antaranya, merupakan bambu endmik atau jenis bambu khas yang terdapat di suatu daerah. Semua jenis bambu itu memiliki barbagai nilai yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, selain untuk kebutuhan perumahan dan perkakas rumah tangga atau tanaman hias, bambu merupakan salah satu jenis pohon yang sangat baik untuk kelestarian lingkungan. Sebagai fungsi pelestari lingkungan yang paling baik, bisa kita buktikan setiap ada rumpun bambu di sana sudah pasti ada sumber air, ya kan?</div><div style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">sumber: <a href="http://kompas.com/" style="border-bottom-color: rgb(153, 102, 51); border-bottom-style: dashed; border-bottom-width: 1px; color: #265e15; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;" target="_blank" title="http://kompas. ">kompas.com</a></div></div>bambu hiashttp://www.blogger.com/profile/05148633005770253486noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3973091787372804919.post-71108480621709788372010-11-08T05:42:00.000-08:002010-11-08T05:42:13.680-08:00Tanaman Hias Bambu yang Cantik<span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;">Bambu lebih dikenal masyarakat Indonesia sebagai bahan bangunan, misalnya untuk plafon, tiang penyangga, dinding (bilik anyaman), atau pagar rumah. Sebagian masyarakat, terutama di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, menjadikannya sebagai bahan baku kerajinan (besek, mebel, dan aksesoris). Tahukah Anda, bambu juga bisa dijadikan sebagai tanaman hias?</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><span style="font-weight: bold;"><br />
<br />
TENTU</span></span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"> </span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;">Anda tidak percaya kalau bambu bisa dijadikan tanaman hias. Bagaimana mungkin tanaman yang tumbuh secara merumpun, dengan batang besar dan tinggi, ini layak dijadikan tanaman hias? Dengan performa tanamana seperti itu, halaman rumah justru terlihat kotor dan semerawut.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;">Ketidakpercayaan itu memang benar, jika jenis (spesies) yang digunakan adalah bambu biasa, yang setiap hari kita lihat. Padahal, di seluruh dunia, terdapat 1.100 spesies tanaman bambu. Dari jumlah tersebut, 65 spesies terdapat di Indonesia.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;">Nah, jenis bambu yang layak dijadikan tanaman hias umumnya dari China, Jepang, dan Thailand. Misalnya bambu gendang (Bambusa ventricosa), bambu jepang (Arandinaria japonica), bambu jepang variegata (Sasa fortune), bambu kuning (Phyllostachys sulphurea), bambu siam (Thyrsostachys siamensis), dan bambu pagar (Bambusa glaucescens).</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;">Jenis-jenis itulah yang memiliki keindahan pada setiap buluh, ruas, dan batangnya. Batangnya tidak terlalu besar, bahkan tidak terlalu tinggi, sehingga memudahkan perawatan. Selain itu, daun-daun bambu hias juga dapat mempercantik taman kita.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"> </span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><br />
</span><br />
<h4 style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;">Harmoni Lingkungan</h4><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;">Untuk menentukan jenis bambu hias yang akan dipilih, kita mesti menyesuaikan dulu dengan ukuran halaman/pekarangan rumah, serta karakteristik tanaman itu sendiri. Misalnya tinggi tanaman, panjang daun, dan sebagainya. Penyesuaian amat diperlukan, jika kita meng-inginkan harmoni antara tanaman dan lingkungan rumah.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;">Misalnya bambu gendang yang memiliki tinggi batang hanya 1-2 meter, dengan panjang daun rata-rata hanya 18 cm. Jenis ini cocok ditanam di pekarangan sempit.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"> </span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;">Bambu subtropis dari China ini dikenal paling unik ketimbang jenis-jenis bambu hias lainnya. Sebab ruas-ruas batangnya menggelem-bung di bagian tengah, namun mengecil pada bagian ruasnya. Sepintas lalu mirip bentuk kendang (gendang), sehingga disebut juga bambu gendang.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;">Di negeri asalnya, tanaman ini dijuluki sebagai Buddha’s belly bamboo. Yang tak kalah menariknya, ruas batangnya berwarna hijau tua dan keras. Bahkan, tanaman ini sangat cocok dijadikan bonsai.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;">Apabila Anda memiliki pekarangan yang luas, disarankan memilih bambu jepang. Sebab tinggi batangnya mencapai lima meter, dengan panjang ruas sekitar 30 cm. Tanaman ini mudah diperbanyak dengan rimpang atau setek batangnya.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;">Batangnya tegak dan berwarna hijau kelabu. Percabangan muncul dari buku-buku bagian tengah, sehingga jajaran batang bisa membentuk pagar jika ditanam secara berderet.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"> </span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;">Sesuai dengan namanya, bambu ini berasal dari Jepang. Bambu berdaun halus ini banyak ditanam berderet di sepanjang pagar atau dinding, sehingga mengurangi kesan ’’angkuh’’ yang muncul. Meski demikian, Anda bisa juga menanam satu-dua rumpun pada satu sisi taman.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"> </span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;">Bambu jepang memiliki hubungan kekerabatan dengan bambu jepang variegata. Penampilannya sangat menarik, dengan bentuk daun yang variatif. Rumpunnya tumbuh rapat, dengan ukuran daun yang kecil se-hingga bisa dipangkas membulat atau bentuk lainnya.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"> </span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;">Sosoknya jauh lebih kecil daripada bambu jepang, sehingga lebih bagus jika ditanam tunggal pada salah satu sisi taman. Cocok pula ditaman pada halaman pekarangan yang tidak terlalu sempit maupun terlalu luas.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><br />
</span><h4 style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;">Bambu Kuning</h4><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;">Yang tak kalah menarik adalah bambu kuning. Tanaman yang berasal dari China, serta berjuluk yellow running bamboo ini memiliki warna bulu kuning emas. Batangnya juga berwarna kuning emas, sehingga bisa memberikan aksen warna pada taman atau pekarangan rumah. Percabangan tanaman muncul pada ruas-ruas di bagian atas, sehingga batangnya akan terlihat nyata.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;">Anda bisa menanamnya secara berderet sebagai pagar, pengarah jalan, sisi-sisi dinding, atau penghubung antargedung. Tinggi tanaman sekitar 4-9 meter, dengan diameter buluh 5-8 cm, panjang 12 cm, serta lebar 2 cm.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;">Thailand juga mempunyai spesies tanaman bambu hias, yang dikenal sebagai bambu siam. Sekilas, penampilannya mirip bambu jepang. Di negeri asalnya, rebung bambu siam biasa digunakan sebagai sayuran.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"> </span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;">Rumpun bambunya amat padat, dengan daun berukuran kecil-kecil tetapi lebat. Dengan performa seperti ini, Anda dapat membentuknya sesuai dengan selera. Biasanya, tajuk melebar seperti payung.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"> </span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;">Batangnya berwarna hijau keputihan, ramping, dan tegak. Bambu siam banyak ditanam di sisi dinding, baik berderet atau berkelompok. Penanaman di sisi dinding dapat mengurangi kekakuan dinding sebuah gedung/bangunan.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"> </span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;">Bukan hanya itu, bambu siam juga dapat berfungsi sebagai penghalang angin dan peredam suara. Tinggi batangnya 7-12 m, diameter 2-7 cm, dan panjang ruas sekitar 15 cm. Percabangan muncul pada buku bagian atas, serta diselimuti miang berwarna putih.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"> </span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #4c4c4c; font-family: Georgia, Tahoma, Arial; font-size: 12px;">Ada lagi yang disebut bambu pagar. Sesuai dengan namanya, ia ditanam berderet sebagai pagar hidup. Rumpunnya juga tumbuh rapat, dengan daun-daun yang kecil, yang bagian atasnya dapat dipangkas merata. Ruas-ruas batangnya pendek dan berwarna hijau. Nah, Anda tertarik yang mana?</span>bambu hiashttp://www.blogger.com/profile/05148633005770253486noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3973091787372804919.post-43359230434184741662010-11-06T04:14:00.000-07:002010-11-08T07:46:15.908-08:00Bonsai Bambu<div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUKQZhdje1HYTiEeB1MH5iaC8r9iHxfF1DRsSefxWH8lxtV4_6-gUUV1xEf-vcnRiuTdo-0zUcHFBG1I25NHXUQFKY9JhRwgkDJmz1NOkVvF1hAvgvARUe5L3XAixgwBuDuZ8mFqOTqAXJ/s1600/DSC_0330.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUKQZhdje1HYTiEeB1MH5iaC8r9iHxfF1DRsSefxWH8lxtV4_6-gUUV1xEf-vcnRiuTdo-0zUcHFBG1I25NHXUQFKY9JhRwgkDJmz1NOkVvF1hAvgvARUe5L3XAixgwBuDuZ8mFqOTqAXJ/s320/DSC_0330.jpg" width="214" /></a></div><div style="text-align: justify;">Bagi para pembaca mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah bonsai. Saya ingin memperkenalkan bonsai yang benar-benar baru bagi anda para pecinta bosai, yaitu Bonsai Bambu. ini adalah salah satu dari yang telah kami buat yang diberi nama "Naga Emas". Bambu ini memiliki 26 ruas dengan tinggi sekitar 60 cm. Banyak yang tidak percaya akan hal ini, namun saya hanya bisa berkata bahwa ini nyata.<br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: yellow;">(Telah Terjual)</span></div>bambu hiashttp://www.blogger.com/profile/05148633005770253486noreply@blogger.com5